Anxel sudah mengirimkan apa yang mertuanya minta. Lelaki itu melipat kedua tangannya di depan dada. Sembari memperhatikan, pintu yang tak kunjung terbuka di depannya.
"Aku harus berpikiran positif. Perihal ucapan dokter saat dia keluar nanti." Anxel bertekad untuk membayangkan hal-hal yang baik saja.
"Dokter pasti memberitahukan tentang kelahiran anakku. Nama itu sudah lama aku pikirkan, dan pasti akan sangat cocok untuk diberikan kepada anakku nanti."
"Aku sudah memikirkan ulang. Rencana awal memberinya nama, yang dulu sudah aku ubah total. Sekarang, aku menemukan yang jauh lebih bagus," ungkapnya tak sabar.
Dari luar, terlihat bayangan orang yang berdiri mendekat pada pintu. Anxel sudah menyiapkannya dirinya untuk beranjak bangun, dan masuk ke dalam sana.
Ceklek!!
"Dokter ...."
"Dengan keluarga pasien?"
"Iya, saya suaminya bagaimana dengan anak saya, dia lahir selamat juga istri saya, 'kan?" tanyanya penuh harapan.
