Rumah Amira.
Juna pulang tanpa memberikan kabar kepada orang tuanya terlebih dulu. Sampai kini, dirinya menginjakkan kaki di depan rumah tersebut dan masih mengumpulkan keberanian untuk masuk ke dalam.
"Bagaimana jika papa marah karena aku tidak kunjung menyelesaikan permasalahan ini," batinnya masih berdiam diri.
Sampai ada seorang pembantu rumah tangga yang keluar dan tak sengaja melihat kehadirannya. Juna pun kurang memahaminya karena wajah wanita itu sangat berbeda dengan bibi yang biasanya.
"Apa papa memiliki pembantu baru," batinnya.
Wanita itu semakin berjalan mendekat dengan wajah penasarannya.
"Maaf, mau cari siapa ya?" tanyanya sangat polos tanpa mengetahui jati diri lelaki yang berdiri di hadapannya kini.
"Apakah kamu pekerja baru di sini?"
"Iya Mas, saya baru masuk dua hari lalu karena menggantikan pekerja yang lama," jelasnya.