Jendela kamar terbuka secara tiba-tiba. Membuat kedua orang yang masih tertidur pulas, sampai terkejut dan bangun. Amira menyandarkan tubuhnya di dinding, karena ketakutan. Di samping sang suami, yang juga masih memandang keluar jendela. Angin kencang mulai terasa, membuat Amira kembali menutup tubuhnya dengan selimut meski masih berada dalam keadaan duduk.
"Anxel, tutup jendelanya," pinta Amira.
"Tidak, aku takut," tolaknya justru ikut masuk ke dalam selimut Amira.
"Ke mana suamiku yang pemberani? Kalau kamu seperti ini bagaimana caramu memenuhi janji kepada mama untuk menjagaku?" tuntutnya.
"Baiklah." Anxel merasa bersalah mendengarnya dan langsung bangkit. Ketika mendengar kalimat itu, rasa takutnya langsung sirna. Lelaki itu malah menatap ke arah luar, beberapa detik lamanya sebelum dia memastikan jendela tertutup kembali.
"Sekarang sudah aman," ujarnya hendak kembali.