Pagi hari.
Nara mengirimkan pesan bahwa dirinya sudah pulang terlebih dulu, tanpa menunggu Anxel sama sekali. Wanita itu nekat, setelah mendapat surat yang semalam, dia langsung pergi dan berkemas.
Keduanya tahu, sekitar pukul tujuh pagi, karena tak ada tanda-tanda keberadaan wanita itu. Ditambah, sebuah pesan yang masuk ke ponsel Anxel.
"Dia bilangnya sedang tidak enak badan," ujar Anxel.
"Mungkin saja dia malu, kalau berkata jujur. Tanyakan, apa dia selamat sampai rumah? Kalau ada apa-apa, biar langsung kasih kabar ke kita," suruh Amira.
Kamar Serlin.
"Apa kamu mau, menjadi pasangan hidupku?" Niko berlutut memberikan sekuntum mawar untuk wanita di depannya.
"Iya, aku menerima kamu," jawab Serlin.
"Sekian lama, akhirnya aku bisa mendapatkan kamu seutuhnya, Serlin," lirihnya sembari berpelukan erat.
Depan penginapan.