"Kenapa bisa meleset?" Serlin sangat marah, ketika biaya yang dia keluarkan begitu banyak tak sebanding dengan apa yang dia dapatkan saat ini.
"Saya juga tidak tahu. Lelaki yang bersamamu tadi, pasti bukan orang yang kemaren," jawab kakek tersebut.
"Maksudnya bagaimana? Orang jelas-jelas, itu Tuan Anxel," protes Serlin.
"Biar saya cari tahu." Serlin menyaksikan kembali, apa yang lelaki itu lakukan dan entah bagaimana caranya, semua informasi bisa dia dapat dalam sekejap hanya dengan melihat permukaan air yang ada dalam tempat tersebut.
"Lelaki yang kau sukai, rupanya punya saudara kembar dan yang kamu temui itu, adalah orang itu," jelasnya.
"Tunggu dulu, maksudnya aku salah ..., tapi bagaimana bisa? Selama aku mengenalnya, Tuan Anxel itu tidak punya saudara, dia adalah anak tunggal, dan pewaris terkaya di keluarganya," jawab Serlin.
"Latar belakangnya, belum kamu ketahui secara menyeluruh. Makanya, kamu sama sekali tidak menyadari ketika dibohongi oleh mereka."
