Sepagi ini, Anxel sudah rapi dengan sang istri, sampai belum sempat untuk sarapan bersama dengan keluarganya.
"Keysa!!" Semalaman gadis itu menangis hingga wajah kurang tidurnya terlihat sangat jelas.
"Bibi lihat Keysa? Saya harus segera pergi, mengantarkan Anxel. Mungkin akan kembali besok karena kami menginap. Apa dia sudah bangun? Lyra harus ada yang menjaga," ujar Amira.
"Dari tadi saya belum melihat dia keluar kamar. Tapi, Non tenang saja, saya akan memanggilnya."
Hanya bibinya yang mempunyai kesempatan dengan mudah untuk masuk ke kamar gadis tersebut. Dua kunci cadangan pun salah satunya dibawa oleh wanita itu.
Ceklek!!
"Dia belum mandi juga."
"Keysa, bangunlah. Ingat sekarang kamu ada di rumah orang untuk bekerja jangan bikin mereka kecewa karena pekerjaanmu yang kurang baik. Kamu masih menginginkan pekerjaan ini, 'kan?"