"Bukan aku, tadi ada orang yang mau diminta tolong untuk datang ke sini. Semoga berhasil menuruti keinginan Amira," ungkapnya.
Anxel langsung melirik ke arah jam tangan, sembari berlari dia menghitung setiap langkahnya dan kecepatan lajunya. Termasuk target waktu yang harus dia tempuh agar tidak terlambat.
Di rumah Amira.
Wanita itu masih bersantai di dalam kamar.
Tok, tok, tok!
"Tamu sudah datang, keluarlah ...."
"Cepet banget, baru juga aku sampai. Iya Ma, Amira ganti baju dulu." Wanita itu mengenakan pakaian yang lebih santai ketimbang biasanya.
Seorang gadis yang usianya menginjak dewasa, duduk dengan tenang di ruang tamu. Arah pandangannya terus melihat ke bawah kakinya. Sepertinya, dia menahan rasa takut, Amira pikir ini disebabkan karena pengalaman pertamanya mulai terjun dalam dunia kerja.
"Hai, siapa namamu?"
