Dalamnya pun, sangat fantastis di mata Andra, karena baru kali ini dia melihat rumah bagaikan istana.
"Duduk dulu, mungkin mereka masih ada di dalam," suruh Dion.
Asisten rumah tangga yang membukakan pintu untuk mereka, sampai kini masih berdiri melamun, sebab saking tak menyangkanya dengan keberadaan orang yang dia pikir itu adalah Anxel.
"Bibi ngapain ada di situ, tolong buatkan minum ya," pinta Dion.
"Baik, Mas." Dia hampir saja lupa di mana letak dapur, sampai-sampai masuk masuk ke lorong yang menuju ke tempat lain.
Di dapur.
"Eh, kamu lihat orang yang datang sama Mas Dion gak tadi?" Satpam penjaga di depan, rela mengunci pagar luar demi membicarakan hal ini dengan beberapa teman pekerja yang lainnya.
"Itu Tuan Anxel bukan, sih? Wajahnya sangat mirip, tapi kenapa penampilannya kayak gitu, bener-bener gak bagus banget," cetus yang lain.
