Ceklek!!
Tatapannya bertemu dengan seorang wanita yang sudah berias dengan sangat cantik, membawa tempat makanan berwarna biru muda di tangannya. Senyuman manis menyapanya di pagi ini, membuat hati Dion rasa damai. Amira, sahabat yang selalu ada dalam hati dan pikirannya, bersama dengan sang istrinya juga. Kasih sayang yang diberikan olehnya, selalu seimbang, tanpa berat ke sebelah.
"Hai, semalam kamu gak datang, apa pulangnya terlalu malam? Istri kamu mana? Aku bawa lauk nih, buat sarapan kalian, kebetulan mama masak banyak hari ini," ungkapnya.
"Aku udah makan Mir, tapi gak apa taruh aja di meja, nanti pasti aku makan, kok."
"Kamu mau ke mana? Kelihatannya buru-buru banget?" Amira menatapnya dari ujung kaki sampai puncak kepala lelaki itu.
"Ada deh, kamu gak perlu tahu. Sudahlah, sana pulang kasihan Lyra gak ada yang jagain," jawab Dion.
"Dia 'kan udah sama bibi, ada mama juga. Kamu belum jawab pertanyaanku yang tadi, mau pergi ke mana?" ulangnya.
