Mereka bermain hampir lupa waktu. Kini sudah pukul tiga sore. Bayangkan betapa lama mereka ada di tempat tersebut dengan berbagai kegiatan dilakukan. Bahkan para lelaki itu rela membuang waktunya, demi Amira, mereka sampai tidak masuk kerja dikhususkan untuk beberapa hari ini.
"Haus banget lagi," keluh Amira.
"Jun, sana beli minum," suruh Keenan.
"Siapa kamu? Berani nyuruh seorang Juna?" tanyanya meninggikan nada.
"Udah, biar aku saja. Dion, mau temani aku?" ajak Amira.
"Ayo."
Mereka berjalan hingga ke jalan raya. Mencari penjual yang tak kunjung bertemu. Sampai di sebuah pangkalan kendaraan kelihatannya, mereka menemukan sebuah gerobak penjual es yang terlihat segar. Sayangnya, tidak ada penjual yang berjaga.
"Bang!!"
"Orangnya pergi tadi, tunggu aja." Lelaki yang muncul dari depan gang, menyahut panggilan Dion. Sepertinya dia tahu aktivitas penjual itu setiap harinya.