"Tangani dia cepat!" Keenan berteriak-teriak saat sampai, karena suster tak kunjung muncul untuk membawa Amira.
"Ini ke mana para petugasnya? Amira dalam bahaya, dia harus segera diselamatkan!!"
"Mohon bersabar Pak, mereka sedang kemari untuk mengambil peralatan," tutur satpam yang ada di depan pintu masuk.
"Keenan! Jaga emosi kamu, sikap yang seperti ini malah membuat keadaan semakin memburuk!" bentak Juna.
"Kamu juga jangan terbawa emosi." Diana selalu ada di samping kekasihnya untuk menyadarkan lelaki itu di setiap saat.
Sepuluh menit lamanya, beberapa orang suster masuk ke dalam ruangan Amira. Membuat yang menunggu di luar bertambah panik. Juna sudah menghubungi semua pihak keluarga, termasuk orang tua Anxel. Mereka pasti juga sama terkejutnya dengan hal ini.
"Tante tenang saja, Juna dan yang lain ada di sini untuk menjaga Amira. Kalian fokus saja pada pemakaman Anxel," jawab lelaki itu saat menyambungkan teleponnya dengan mama Amira.
