Perut Amira sudah berteriak meminta untuk diisi. Ternyata hal tersebut juga dirasakan yang sama oleh Anxel.
Amira masuk ke dalam tenda untuk memeriksa barang-barangnya di dalam sana.
Wanita itu keluar dengan wajah gugup, layaknya orang yang kehilangan suatu barang yang sangat penting baginya.
"Kamu lihat kantong plastik hitam yang tadi ada di samping tas kita gak? Aku pikir tadi ada di sini?" tanyanya kepada sang suami.
"Plastik? Semenjak kita sampai, aku hanya bawa tas ini saja," jawabnya justru tak tahu sama sekali.
"Iya, jadi di dalamnya itu berisi makanan yang baru aku beli, buat makan kita selama di sini, tapi sekarang hilang, mana perut aku udah laper," keluhnya.
"Jangan-jangan tertinggal pada delman yang kita naiki tadi?"
"Mungkin bisa jadi. Sekarang gimana sayang," ucapnya begitu khawatir.
"Kalian ngapain masih di sini, ayo bergabung dengan yang lain. Kita harus segera membuat api unggun sebelum malam tiba," tegur Juna.