Sampai rumah.
Mood keduanya benar-benar hancur sore ini, mereka main masuk ke dalam kamar, hingga tak mendengar panggilan dari orang tuanya. Hanya Amira yang bisa menyadari akan hal tersebut.
"Iya, Ma?"
"Ini ransel baru untuk kalian. Mama minta kalian berdua menginap semalam saja, mendampingi yang lain," jawabnya menyerahkan dua benda yang dibungkus rapi oleh plastik transparan.
"Amira gak janji kalau itu, Ma. Pasti di sana banyak nyamuk, apalagi Amira yang lagi hamil, takutnya nanti ada apa-apa," jawabnya menolak dengan halus.
"Tempat perkemahan tersebut dekat dengan perkampungan warga, di sana sudah ada dokter khusus, kamu bisa datang kalau terjadi sesuatu dan pasti langsung ditangani. Mama mohon, kasihan Juna," pintanya.
Meski bukan anak kandung, Juna sejak lama sudah berhasil merebut hati wanita itu.