"Apa aku bilang, semua toko udah tutup," keluh Amira.
Mereka sudah mengunjungi beberapa tempat, hanya untuk menuruti keinginan Anxel seorang.
"Ini baru jam segini. Pasti masih ada yang buka, aku udah pengen banget makan seblak."
Saat Amira memandang ke jendela, memori dalam ingatannya seolah muncul, ketika dulu belajar membuat makanan tersebut. Tapi, mereka juga masih memerlukan bahan-bahan lain tentunya.
"Mending kita ke supermarket saja," ajak Amira.
"Emang supermarket jualan seblak? Aneh-aneh saja kamu ini." Anxel tak kunjung paham apa yang Amira maksud.
"Berhenti."
Wanita itu segera turun tanpa mengucapkan apapun. Membuat Anxel bingung, karena istrinya masuk ke dalam supermarket yang ada di depan mereka kini.
"Ikut masuk apa gak? Biarin saja, nanti juga keluar sendiri. Mendingan aku tidur sebentar."
