Satu bulan berlalu.
Kehidupan berjalan selayaknya, tanpa mengalami kesulitan. Amira pikir, ini adalah masa senggang dan kenyamanannya, sembari merawat janin yang tumbuh kian membesar di dalam perutnya.
"Kalau kamu lahir ke dunia, Mama janji bakalan jaga tanpa ada orang asing yang bisa nyentuh kamu sama sekali. Pelajaran dari pengalaman dulu," ucapnya.
"Bibi mau ke mana?"
"Nyonya tidak cocok dengan rencana masak saya pagi ini, jadi disuruh nyari sayuran lagi," jelasnya.
"Gimana kalau kita tukeran pekerjaan saja?" Kebetulan baju-baju Amira masih banyak yang bertumpuk dan perlu dirapikan. Semenjak hamil ini, Amira merasa mudah sekali lelah, apalagi jika duduk terlalu lama untuk menyetrika bajunya.
"Tidak usah Non, biar saya semua yang kerjakan, lagipula semua ini juga tanggung jawab saya," tolaknya.