Kondisi Anxel yang saat ini, tidak memungkinkan untuknya mengetahui segala permasalahan yang sedang dihadapi oleh Luna. Amira pun paham, mungkin kesehatan Anxel masih perlu diutamakan.
"Kamu mau makan, sayang?"
Bukannya menjawab, Anxel melihat mamanya yang tengah duduk sendirian sembari memainkan jari tangannya, wanita itu sesekali tersenyum ke arahnya.
"Hari ini kayak ada yang beda sama mama," ucapnya.
"Hem, mungkin kamu salah, aku perhatikan masih sama seperti biasanya," jawab Amira.
"Ke mana semua benda berkilau yang selalu mama kenakan, bajunya pun sepertinya bukan milik sendiri, aku mengenali semua model baju yang disukainya, mana mungkin ini termasuk dalam kriterianya," batin Anxel.
Uhuk! Uhuk!!
"Sayang, mau minum?"
Amira meraih gelas, sayangnya tidak terisi air sama sekali.
"Siapa yang minum air ini, bukannya tadi masih penuh, pasti kerjaannya orang-orang di luar, yang sakit malah dibiarkan kehausan," kesalnya.