"Kurang sepuluh tangga terakhir, aku harus bisa."
Amira menduga ini adalah akibat karena dia selalu malas jika disuruh olahraga, kecuali paksaan dari Anxel. Wanita itu lebih suka minum teh di pagi hari, sembari menonton drama kesukaan ketimbang lari-lari pagi yang menyehatkan tubuhnya.
Kakinya meleset ketika menapak ke tangga nomor tujuh. Tubuhnya hampir tergelincir, seorang lelaki yang melihatnya dari bawah berlari, sampai terdengar jelas langkahnya oleh telinga Amira. Tubuhnya ditangkap, meski rasa sakit pada keningnya belum hilang.
"Keenan, kamu jadi ikut ke sini?"
"Duduk dulu, sepertinya kondisi kamu juga tidak terlalu baik," suruhnya.
"Iya, aku lupa sarapan tadi pagi, makanya sedikit pusing," jawab Amira.
"Kasihan sekali Amira ini, pasti pikirannya sedang kebingungan bagaimana membagi waktu, bahkan makan saja sampai lupa," batin Keenan.
"Biar aku gendong, sampai ke ruangan suami kamu," ucapnya.