"Ke mana semua orang? Amira! Sayang!!" Anxel seperti masuk ke dalam suatu tempat yang tidak bisa dia ketahui di mana letaknya. Lelaki itu hanya melihat taman yang begitu indah dipenuhi oleh bunga-bunga yang menghiasi, ditambah kupu-kupu yang berterbangan penuh warna.
"Amira, andai kamu ada di sini, pasti kamu sangat bahagia. Tempat ini, sungguh mencerminkan kegemaran kamu," ucapnya memetik setangkai bunga berwarna merah tua.
Lelaki itu melihat seorang wanita mengenakan baju putih duduk di tengah bangku.
"Pasti itu istriku," gumam Anxel.
"Amira," panggilnya.
Ketika wanita itu menoleh bukanlah sesuatu yang Anxel harapkan.
"Andin!"
"Bagaimana kabar kamu, Mas?"
"Tempat apa ini, bukannya kamu sudah ...."
"Aku tidak menyangka, secepat ini kita disatukan." Andin menggandeng tangannya, mengajak ke sebuah cahaya besar yang muncul di depan mereka. Begitu takjubnya lelaki itu melihat hal luar biasa ini, seolah terlupakan oleh semuanya.