"Kamu duluan yang masuk!"
"Sayang, kamu lelaki masa hanya karena mendengar suara yang kayak gitu saja kamu mundur?"
"Pegang tanganku, kalau ada apa-apa, pokoknya kamu lari minta pertolongan." Entah apa yang suaminya katakan, hanya masalah sepele saja rasanya dibuat seperti orang uji nyali.
Ceklek!
"Ini kursinya sudah rusak Amira, tidak bisa diambil, harus dibeneri dulu, bagian kaki kirinya juga sudah rapuh, takutnya malah membahayakan si pemakai nanti," ucap Anxel setelah melihat keadaan di sana.
"Terpaksa kalau gitu, nanti kita mengalah saja, makan di dapur," jawab Amira.
"Aku tidak masalah, asalkan kita selalu berdua."
Bahkan di tempat seperti ini, masih sempatnya Anxel menggoda sang istri. Amira menepuk pelan pipi kanan Anxel, agar lelaki itu segera diam. Terdengar suara deheman membuat keduanya bungkam.
"Suara kamu gak kayak biasanya," tegur Amira.