"Tidak terlihat sama sekali, ini niat nikahan atau mau perayaan apa sih, banyak bener yang diundang," gumamnya merasa tak senang.
"Permisi, Pak, boleh kami lihat undangannya? Tidak sembarang tamu boleh masuk ke acara ini, kecuali undangan yang jelas." Dua orang wanita yang Anxel tugaskan menggantikan dirinya kini bekerja dengan sangat baik.
"Saya sudah diundang khusus oleh pemilik acara ini, jadi tidak perlu apa itu undangan segala," jawabnya.
"Maaf Pak, tidak bisa, ya karena ini sudah menjadi ketentuan."
"Kamu mau kena marah nanti? Kalau saya laporkan sama anak, eh maksudnya pemilik rumah ini. Saya akrab dengannya!"
"Kalau memang Anda ini kenal dengan Tuan Anxel, mohon serahkan undangannya. Cuma hal itu, bukan masalah besar harusnya," kesal para wanita itu.
Mereka merasa terganggu, akan kehadiran lelaki tersebut.
"Siapa bilang saya gak punya undangannya, ada kok."
"Jadi, mana?"