"Riko, keluar kamu!"
"Ganggu orang tidur saja, ada apa sih?" kesalnya tampak baru bangun dari tidurnya.
"Beraninya kamu! Aku sudah tahu semua kalau kamu adalah dalang di balik semua ini. Sekarang juga, aku hubungi papa kamu," gertaknya.
"Kamu cuma salah paham, Jun! Jangan harap bisa lakukan itu." Kesalahan terbesarnya adalah mengira bahwa kemampuan bela diri Juna ada di bawahnya. Hingga beraninya dia melempar pukulan sampai membuat ponsel milik lelaki itu terjatuh.
"Nantangin?"
Bugh!
Dalam sekali pukulan saja, dia bisa melumpuhkan gerakan Riko, seolah punya panca indra yang bisa membaca setiap gerakan darinya hingga menemukan sebuah titik yang menjadi kelemahannya.
Juna hampir kebablasan mematahkan tangan lelaki itu.
"Sakit! Tolong lepaskan tanganku, kamu bisa melukainya," pinta Riko.
"Makanya jangan coba cari masalah sama aku!"
"Aku punya kabar penting kalau kamu mau meloloskan aku dari semua ini," bujuknya.