"Pasti ada yang sengaja memasukkan sesuatu ke dalam minuman ini." Juna membuangnya di tempat sampah.
Lelaki itu memanggil semua pelayan yang ada di sana.
"Katakan sekarang, siapa yang mengantar minuman ke kamar ini." Tatapan matanya mencoba menebak salah satu di antara jejeran orang yang kini berdiri dengan wajah ketakutan.
"Saya, Pak ...."
"Kamu yakin, ini hanya jus jeruk biasa?"
"Iya Pak, saya sendiri yang membuatnya. Tak ada apapun yang saya tambahkan di dalamnya," jawabnya.
Juna bisa melihat kejujuran seseorang, hanya dengan melihat gerakan matanya. Dan, sama sekali tak ada kebohongan yang ditutupi pelayan itu.
"Baiklah, kalian boleh kembali bekerja."
Lelaki itu tak bisa masuk ke dalam kamar karena takut justru membahayakan dirinya. Tapi, dia tak tega membuat Diana tersiksa tak berdaya di sana sendirian. Jelas-jelas semu ini bukan kesalahan wanita itu.