"Rangga! Lepaskan aku!" bentak Diana.
"Melepaskan seorang pengkhianat?" sindirnya.
"Aku mohon, hentikan semua dendam ini. Karena hanya akan menghancurkan dirimu sendiri," tuturnya.
"Rupanya, sekarang kamu sudah bisa menasehati aku? Jangan munafik, raba dirimu sendiri, karena kita tak jauh beda."
"Itu dulu. Sekarang kita jelas beda."
Selagi mereka sibuk dengan pembicaraannya, Anxel akan mencari cara, memikirkannya dengan cepat.
"Ke mana Juna?" Indra penglihatannya tak lagi melihat keberadaan lelaki itu.
"Bukannya tadi dia ada di sini?"
Keduanya terkejut, mengetahui lelaki itu memberikan kode agar mereka diam, bahwa keberadaannya sekarang ada tepat di belakang Rangga.
Lelaki itu tak tahu, jika Rangga melihatnya dari spion mobil. Senyum liciknya muncul, bersamaan dengan tubuhnya yang berbalik, membuat Juna salah sasaran dan malah Diana yang terkena pukulan darinya.
Sontak Juna menjatuhkan balok kayu yang dipegangnya.