Dua pria itu berjalan ke arah samping rumah, mengintip dari balik jendela yang sedikit terbuka. Dia lihat, seorang lelaki tengah bersenang-senang dengan beberapa tumpuk uang di meja, juga ada seorang wanita cantik yang menemani di sisinya. Mereka terlihat begitu mesra, bahkan tanpa rasa bersalah karena sudah melakukan tindak kejahatan.
"Memang tidak punya hati lelaki itu, bagaimana bisa Andin menyukainya?"
"Ya, positif thinking saja, mungkin mantan istri kamu itu, punya penyakit mata?" sindir Juna.
"Berani bilang kayak gitu lagi? Nanti kamu dihantui sama ...."
"Husstt!!" Juna membawanya bersembunyi di balik dinding, karena dia lihat lelaki itu menuju ke arah mereka.
"Kayak lihat bayangan orang di sekitar sini, tapi kelihatannya gak ada siapa-siapa. Mungkin cuma perasaanku saja." Lelaki itu kembali menutup jendela rumahnya.
"Untung saja dia tidak curiga, sekarang ayo kita kembali, beritahu ke Amira soal ini," ajaknya.