Brakk!!
Berkali-kali Juna berusaha membuka paksa pintu kamar itu, sampai bahunya terasa sakit, tak ada sedikitpun perubahan yang terlihat.
"Jun, pakai tenaga makanya," omel Amira.
"Kamu pikir tadi aku dobrak pakai angin?"
"Kamu itu laki-laki, masa cuma buka pintu kayak gini aja gak bisa?"
"Yang salah itu kamu, rumah sebesar ini gak punya kunci cadangan," jawab Juna.
Ada saja yang mereka perdebatan bahkan dalam kondisi seperti ini. Anxel datang, tanpa menanggapi kedua orang itu, langsung menendang pintu dengan satu kaki. Keduanya menganga, kekuatan kaki Anxel, sungguh patut untuk dipuji.
Amira berlari masuk, ketiga orang yang ada di dalam, kini menaiki meja, entah apa yang dilihat sampai mereka ketakutan.
"Ada apa, Ma?"
"Amira, cepat naik! Ada ular masuk rumah kita!"
"Ha? Ular? Gak mungkinlah Tante, ini rumah mahal." Juna tak percaya sebelum melihat dengan mata kepalanya sendiri.
