"Pasien belum sadarkan diri. Kami akan memeriksa kondisinya secara berkala."
Amira dan Anxel hanya bisa melihat dari luar kaca. Amira mendapat pesan dari Pak Wisnu. Memintanya untuk datang ke kediamannya. Tapi, hanya seorang diri, hal tersebut yang membuat Anxel merasa cemas. Dia takut, lelaki itu berniat jahat pada Amira.
"Aku tidak mengijinkan kamu pergi, Amira."
"Anxel, aku gak enak sama Om Wisnu. Dia itu teman mamaku," jawab Amira.
"Tapi, dia itu duda."
"Terus masalahnya apa?"
"Amira, kamu ini terlalu polos. Begini saja, biarkan aku yang antar, ya," bujuknya.
"Tidak perlu, Anxel. Kamu punya tanggung jawab penuh menjaga Andin di sini, aku pasti baik-baik saja."
"Jangan lupa hubungi aku kalau ada apa-apa!" teriaknya melihat kepergian sang istri.
Di kediaman Pak Wisnu.
Amira merasa kagum dengan rumah Juna yang sekarang. Dulu, tak semewah ini, bahkan sekarang lantainya sudah bertingkat tiga. Wanita itu masuk, melewati pagar, kebetulan gak dikunci.