Mama Amira juga terkejut, melihat kebenaran ini.
"Kamu ngikutin Papa sampai ke sini?"
Juna tertawa kecil, karena ketahuan.
Mereka kini berada pada satu meja yang sama. Bersama dengan Kanaya yang turut hadir di sana. Nek Ratna, ada di kamar Amira, menjaga putri kecilnya.
"Aku gak nyangka, kalau ternyata anak kamu itu, Juna, sahabat anakku sendiri," ucap mama Amira.
"Apalagi aku, bagaimana kalau kita jodohkan mereka?"
Kalau Juna sih, pasti langsung menerima. Tapi, dia tak boleh lupa, Amira ini masih menjadi istri sah orang lain.
"Maaf ya, bukannya menolak, tapi anakku sudah bersuami," jawab sang mama.
"Aduh, saya gak tahu. Amira kalau bisa cari calon untuk Juna, Om minta tolong sama kamu."
Lelaki itu melirik tajam ke arah papanya, karena ucapan tersebut, dia menjadi bahan candaan saat makan malam.
"Juna bukan anak kecil lagi, Pa!" kesalnya.