Ucapan penolakan seolah tertahan di ujung mulut lelaki itu.
"Kenapa? Katanya percaya sama aku?"
"Kenapa kamu bisa mengatakan itu, pasti ada dasarnya, beritahu aku," jawab Anxel.
"Belum saatnya, aku harap kamu bisa menyelediki terlebih dulu. Cepat, aku tunggu di mobil."
Lelaki itu menatap punggung Amira yang semakin menjauh darinya.
"Kamu mau pergi sama wanita itu, Mas? Saat kondisiku sedang begini?" tanya Andin memulai dramanya.
"Andin, aku hanya akan mengantarkannya pulang tidak lebih, ya," jawabnya menjelaskan.
Lelaki itu menyahut dompet miliknya yang tertinggal di atas meja, bergegas menyusul Amira.
Amira ingin mengambil alih kemudi, melihat seorang lelaki yang tadinya dia lihat keluar dari rumah Anxel, kini berjalan tepat di depannya.
"Aku harus buktikan kalau dia emang selingkuhnya Andin!"
Namun, menyadari dirinya dikejar oleh Amira, lelaki itu semakin mempercepat langkah.
"Woy, tunggu! Berhenti di sana," teriaknya memanggil.