Beberapa bulan kemudian.
Amira sudah pastikan dirinya sembuh, dari luka yang menggores di hatinya. Wanita itu kembali, ke Indonesia. Dengan penampilan yang lebih berbeda, dan kedua putrinya yang sudah tumbuh semakin dewasa.
Amira berjalan melewati beberapa lorong, lantas kini ada di sebuah tempat, di mana dia bisa melihat semua kota dari sana.
"Amira, ini milikmu." Juna menyerahkan ponsel baru, yang baru saja dia beli untuk Amira.
"Terima kasih."
"Indah banget ya, pemandangannya. Apalagi kalau malam hari, pasti jauh lebih bagus lagi," ucap Juna.
Amira hanya tersenyum simpul. Kembali dia datangi tempat itu, rasanya berjuta kenangan masih terbayang pada benaknya.
"Kapan kita akan kembali ke rumahku?"
"Mungkin besok Amira, ini sudah terlalu sore, mama kamu meminta agar kita istirahat terlebih dulu di sini," jawab Juna.
"Mau jalan denganku malam ini? Lihat itu ...." Juna menunjuk ke sebuah tempat, yang terlihat ramai dengan kerumunan orang.
"Tempat apa itu?"