"Ada apa Amira, kamu pasti menyesal karena tadi? Makanya kamu mau minta maaf sama aku." Ucapan pembuka yang Anxel berikan, semakin membuat Amira malas untuk menghubunginya.
"Itu tidak akan pernah terjadi. Anak kita hilang, aku minta kamu bantu cari sekarang," jawab Amira.
"Apa! Ini yang aku takuti, karena pekerjaan baru kamu, jadi lalai menjaga Lyra," kesal Anxel.
"Tidak ada gunanya marah, lebih baik sekarang kamu bangun dari kursi kerjamu itu, dan mencarinya. Aku dan Juna ke bagian selatan kota, kamu coba arah lain," suruh Amira.
Dia mengabaikan semua ucapan Anxel yang menyakiti hatinya.
"Kenapa harus sama Juna? Sekarang posisimu ada di mana, biar aku susul!" Anxel selalu cemburu dengan semua yang berhubungan dengan Juna.
"Ini bukan waktunya menuruti ego kamu Anxel, Lyra lebih penting." Amira menutup telepon keduanya.
Anxel membuang semua berkas yang ada di atas meja. Membuatnya beterbangan begitu saja layaknya diterpa angin.