"Tunggu, Naya." tahan Seno tanpa menyentuhnya sama sekali.
"Tolong temani aku makan di sini,"
Meski berat, Naya masih bisa menuruti perintah suaminya itu. Ia duduk dan menunduk lemah, Seno menatapnya dengan penuh pengintaian. Lalu ia berinisiatif untuk menyuapinya agar suasana mereka tidak sesepi saat ini. Awalnya menolak, tapi Naya menerimanya Setelah Seno membujuknya terus-menerus.
Ingin sekali Seno menanyakan ada apa dengan Naya, tapi ia menahannya karena ia tidak mau membuatnya tidak nyaman lagi. Hingga makannya pun usai dan mereka kembali lagi ke kamarnya masing-masing.
Dua hari berikutnya, Dito menghubingi Naya untuk memintanya datang ke rumah sakit. Ada sesuatu hal yang harus dibicarakan, dan Naya harus tau soal ini. Karena sangat penasaran dan Naya pun sudah ingin menjenguk Dito yang belakangan ini hubungannya kurang baik, ia langsung pergi dengan sopir pribadinya. Membawa Mauren dengan bingkisan makanan yang sudah dibuatnya dadakan.