Chereads / You are my hope / Chapter 12 - Chapter 11

Chapter 12 - Chapter 11

Jam makan siang pun telah tiba dan itu membuat sebagian Mahasiswa/i yang sudah berakhir mata kuliahnya bergegas untuk pulang dan ada juga yang pergi untuk mengisi perut mereka terlebih dahulu.

" Na "

" Kenapa Sa?"

" Kamu mau makan siang bareng sama kita ngak?" Raisa sedang menggandeng tangan Angga yang tidak memainkan ponselnya.

" Maaf Sa, hari ini aku ada janji sama adik tingkat kita"

" Cowok?" tanya Raisa penasaran dan berbinar.

" Bukan Sa, Cewek kok" jawab Reina yang membuat ekspresi Raisa muram.

" Dikira aku kamu mulai mau buka hati sama ngerobohin dinding batasan kamu tentang laki-laki" gerutu Raisa.

" Udah lah yang, ini kemauan Reina juga kita dukung dan doain juga biar dia dapet cowok yang setia" Angga melirik Raisa yang masih cemberut.

Tiba-tiba ada suara yang memanggil Reina dari arah belakang Raisa dan Angga dan membuat mereka melirik ke belakang juga.

" Kak Rein" ucap semngat Dea kemudian menggandeng tangan Reina.

" Hai Dea" kekeh Reina yang melihat perilaku Dea di depan sahabatnya.

" Siapa dia Na?" ucap Raisa yang agak gemas dengan kelakuan Dea.

" Dia Dea adik tingkat kita, dan yang ajak aku makan siang"

Raisa pun melepaskan rangkulannya terhadap Angga dan mendekati Dea.

" Raisa, sahabatnya Reina" Raisa pun mengulurkan tangannya kehadapan Dea.

" Dea, kak" ucapnya menerima uluran tangan Raisa dan tersenyum.

" Gemes banget sih muka kamu De" tiba-tiba Raisa mencubit kedua pipi Dea yang membuat Dea kaget dan merasakan sakit dikedua pipinya.

" Yang, itu anak orang jangan berlebihan" ucap Angga menepuk bahu Raisa.

" Hehehe.... maaf yah, lagian pipi kamu chubby banget sih" Raisa melepaskan cubitan di pipi Dea. Dan Dea hanya tersenyum maklum karena ini sudah terbiasa terjadi.

" Oh ia kenalin ini pacar Kakak namanya Angga"

" Salam kenal juga Kak" ucap Dea sambil menganggukan kepalanya dan ia langsung melirik ke arah Reina.

" Jadikan Kak Rein?" tanya Dea.

" Ia jadi kok, ayo kita berangkat sebelum tempatnya penuh" ucap Reina.

" Ngak bakal kok Kak, aku udah Booking tempat spesial hehehe" Kekehan Dea membuat mereka bertiga tersenyum.

" Kak Raisa sama Kak Angga ikut juga yuk, biar makin rame" Ajak Dea kepada pasangan tersebut.

" Gimana kamu aja yang" ucap Angga saat Raisa meliriknya dengan antusias.

" Oke, kita ikut" Nada senang Raisa membuat mereka terkekeh.

Para gadis pun berjalan ke arah gerbang kampus, sambil menungu Angga mengambil mobilnya mereka bertiga berbincang-bincang apalagi Raisa yang banyak bertanya kepada Dea.

Setelah mobil Angga tepat di samping mereka, mereka pun menaikinya dan melaju ke arah kafe yang biasanya Reina kunjungi dan Dea rekomendasikan.

Di sepanjang jalan Dea melirik ponselnya dan membalas pesan.

" Daddy sama Mommy jadikan?"

" Ia sayang, kita sudah duduk manis di ruangan Kakak mu, dan Kakak mu sepertinya kesal karena acara mengintip calonnya terganggu"

" Birkan Mom Kakak sering mengintip Kak Rein ini setiap dia berkunjung"

" Hehehe, kamu ini ya sudah hati-hati yah"

" Oke Mom"

Setelah menyimpan ponselnya di dalam tasnya Dea melirik Reina yang sedang membalas celoteha Raisa dengan tersenyum.

' Kak, semoga Kakak benar-benar bisa jadi pendamping kakak ku nanti' Batin Dea.

Mereka pun sampai di kafe itu dan mulai memasukinya.

Kring

" Selamat datang, Eh nona" ucap salah satu pelayan yang mengenal Dea.

" Kak Aurel, aku bilangkan cukup panggil namaku" hembusan nafas Dea membuat pelayan itu tersenyum.

" Ya udah Kak Aurel aku mau ke atas dulu, makanannya udah disiapkan kan?" Dea melangkahkan kakinya setelah mendapatkan Anggukan dari pelayan tersebut.

Dan pada saat akan menaiki tangga Dea dikagetkan oleh Adit.

" Dor"

" Astaga, Kak Adit" geram Dea.

Adit pun terkekeh dan melirik ke arah belakang Dea.

" Hey yo, NaSaGa" sambungan nama pendek ketiga sahabatnya membuat mereka bertiga mengekspresikan muka yang berbeda-beda Reina yang menghembuskan nafasnya, Angga yang mendengus dan Raisa yang masam kemudian menjitak kepala Adit.

" Aduh, ngapa sih Sa"

" Bisa ngak sih manggil nama kita pake jeda" kesal Raisa.

" Sorry, lagian nama kalian kalo di sambungin lucu" Kekeh Adit.

" Yah ngk gitu juga kali Dit" pelototan Raisa membuat Adit meneguk ludahnya kasar.

" Ia Sorry, Ga bisa ngak mata pacarnya benerin kalo gitu kan bisa copot" Adit pun berlari dari sana karena ia melihat Raisa akan menjintak kepalanya lagi.

Dea pun terkekeh karena merasa lucu saja melihat pertengkaran Adit yang biasanya tidak mau kalah tapi terkalahkan oleh Raisa.

" Hehehe, udah yuk Kak, kita makan aja dan aku seneng kak Adit bisa kak Raisa kalahin" Kekehan Dea yang membuat Raisa ingin sekali mencubit kembali pipinya.

" Emang kamu masih suka digangguin Adit yah De?" tanya Reina sambil tersenyum.

" Ia kak, kak Adit masih sering isengin aku"

" Nanti Kak Raisa ajarin deh De buat bikin adit kapok" rangkulan Raisa pada Dea membuatnya tersenyum.

" Aku tunggu yah Kak" ucap semangat Dea.

Mereka pun telah sampai dimeja yang akan mereka tempati dan disana sudah terdapat makanan-makanan mewah yang telah di sediakan kafe itu.

" Ayo Kak" Dea menarik Reina untuk duduk di sebelahnya dan itu bersebelahan dengan kaca ruangan kakaknya dan tak jauh dari jendela yang mengarah ke luar sana.

" Ternyata pemandangan di lantai 2 lebih indah yah" Reina pun tersenyum melihat ke arah jendela yang memperlihatkan suasana kota di siang hari dengan orang-orang yang sedang berlalu lalang di sekitar sana.

" Ia kak, apalagi malam hari lampu berkelap-kelip dari kota menambah suasana indahnya" Dea pun semangat menceritakannya.

Sedangkan Raisa sekarang sedang memfoto makanan mereka untuk bahan sosial medianya. Bagaimana dengan Angga? Dia sendiri hanya melihat Raisa dan sekali-kali menggelengkan kepalanya.

" Udah Kak? " tanya Dea ketika melihat Raisa yang mulai duduk dengan tenang sambil melihat hasil fotonya.

" Hehehe... udah kok De"

Setelah itu mereka menikmati acara makan bersama itu dan tanpa mereka sadari kecuali Dea, mereka sedang di perhatikan oleh 3 manusia di dalam ruangan.

" Jadi Reina itu yang di dekat Dea kan?" tanya sang Mommy dan di jawab anggukan kepala oleh Kevin.

Jessica pun menepuk bahu suaminya " bener itu anaknya Roy sama Rose?" tanyanya.

Sebenarnya Roy kesini atas ajakan Jessica karena penasaran dengan anak sahabatnya itu apalagi putrinya berkata bahwa mereka akan makan siang bersama.

Jason pun menganggukan kepalanya dan berkata " coba kamu lihat baik-baik keanggunannya menurun dari Rose dan muka tegasnya mirip dengan Roy walau tertutup dengan kecantikannya" jawab Jason.

" Kamu benar sayang, aku cukup kagum pada gadis itu dan kamu Kak, mamah kasih jempol deh, kamu hebat dalam mencari pasangan. Ternyata mantu ku secantik itu" antusian Jessica membuat Jason tersenyum kemudian menepuk bahu Kevin.

" Ingat janji kamu kan Nak? Kamu boleh perjuangkan gadis itu tapi pembuktian bahwa kamu bisa menjadi penerus Daddy harus ada"

Anggukan mantap yang Jason lihat dari putranya membuat ia yakin .

" Dad, aku mau pembuktian ini dipercepat waktunya boleh?" tanyanya.

" Selagi kamu berusaha dan bisa membuktikannya Daddy akan sangat bangga terhadapmu nak" senyum Daddy nya menular.

" Berikan aku waktu 3 bulan menyelesaikan proyek itu dan 1 bulannya aku akan mendatanginya dan akan ku nikahi setelah ia lulus" ucapnya mantap yang membuat senyum semangat Mommy berkembang dan tawa Daddy nya menggelegar.

" Apa kamu seyakin itu nak? Belum tentu keluarga Mahendra akan memberikan putrinya setelah lulus, putrinya akan menjadi pewaris kedua dulu untuk mereka dan mereka tak akan melepaskannya begitu saja"

Ucapan sang Daddy ada benarnya tapi dia akan mencobanya terlebih dahulu dalam waktu yang ia rencanakan itu. " walau begitu bukan berarti aku tak bisa mengikatnya dengan pertunangan kan Dad?" tanya nya menyeringai.

" Kamu memang benar-benar anakku" ucap Jason senang dan membuat Jessica terkekeh.

" Mommy doakan semoga kamu berhasil nak" ucap sang Mommy tersenyum tulus.

" Oh ia Mommy mau tanya sama kamu Kak"

Mereka pun kembali duduk di sofa dan tak mengintip kegiatan anak dan calon mantu mereka.

" Ia Mom?"

" Yang tadi menghadang Adik kamu itu Adit kan? Sahabat kamu?" tanya Mommynya.

" Ia Mom, kenapa?"

" Ngak Kak, cuman Mommy udah lama aja ngak ketemu dia biasanya kan Kakak suka bawa sahabat Kakak ke rumah"

" Mereka mulai sibuk Mom, karena mereka juga udah pada kerja"

Jessica menganggukan kepalanya kemudian berfikir tentang Dea. ' kenapa Dea bisa lupa yah? Apa gara-gara itu? Tapi Adit juga seperti berbeda' batinnya.

Jason melirik istrinya dan menepuk bahunya " Apa yang sedang kamu fikirkan sayang?" tanya nya.

" Ngak kok yang, mungkin aku lagi laper nih kita makan yuk" ajaknya dan dijawab anggukan oleh Jason.

Kevin yang mendengar itu pun memencet tombol khusus untuk memanggil pelayan dan tak lama kemudian beberapa pelayan datang membawakan makanan spesial untuk mereka.