Rigel menghela napasnya dengan berat, ia benar-benar tidak menyangka jika kalimat itu akan keluar dari Ibu kandungnya sendiri. Ia tidak habis pikir jika Ibunya akan berlaku demikian.
Deg!
Kalimat yang begitu lancar diucapkan oleh Ibu Rigel membuat Leandra merasakan getir seorang diri. Ia tidak tidur, ia hanya berpura tidur saja karena enggan bersapa. Ia mendengarkan semua yang Ibunya Rigel katakan.
Leandra menahan tangisnya, berusaha agar tidal ada yang mendengarkannya menangis.
"Bu, apa maksud Ibu ini sebenarnya?"
"Carilah istri yang bisa hamil anakmu. Bahkan jika kamu menerima Dilla, Ibu oun tidak apa-apa."
"Bu, jangan berpikir yang aneh seperti Dilla."
"Ibu membicarakan yang sebenarnya terjadi."
"Sekarang Rigel tanya dengan Ibu, apa seorang perempuan itu harus hamil dan memiliki keturunan? Apa seorang perempuan tidak sempurna jika tidak memiliki keturunan?"