Endru sedikit lega Eliza mengizinkannya untuk menanganinya secara langsung. Walaupun Eliza masih terus saja mengauhkannya, paling tidak dia bisa memastikan istri dan calon anaknya selamat.
Hari ini Eliza akan melakukan pemeriksaan di ruangan Endru, pemeriksaan serta USG. Endru menyuruh yang lain untuk keluar dari ruangan tersebut.
"Kenapa mereka keluar?" tanya Eliza sinis.
"Kamu mau perutmu dilihat langsung mereka?"
"Itu sudah hal biasa, toh kamu juga setiap hari lihat perut-perut ibu hamil kan?"
"Tapi aku gak mau!"
"Kenapa?"
"Gak perlu mereka lihat, aku sendiri juga bisa melakukannya."
"Kemarin perjanjiannya kan professional, kenapa sekarang kamu melakukan pengecualian?"
"Sudahlah … naik dan berbaringlah!"
Eliza menatapnya sinis, kemudian naik pelan-pelan ke tempat tidur. Dia sangat hati-hati. Begitu dia berbaring, Endru segera menyibakkan blouse-nya. Dengan cepat, Eliza memukul tangan Endru dengan kesal.
"Ada apa?" Endru bingung.