Mutia mendengar semua apa yang diperdebatkan Eric dan Mia dari dalam kamarnya. Kebetulan pintu kamarnya tidak ditutup, sehingga suara dari depan jelas terdengar di sana. Emosinya tersulut, Ia memilih keluar kamar dan menemui mereka.
"Jika keputusanmu sudah bulat, aku terima," kata Mutia dengan lantang. Mia dan Eric menoleh padanya yang sudah berdiri di sana.
"Bagus, jadi kita akan tidak saling menyakiti lagi," sahut Eric tanpa merasa bersalah sedikit pun.
"Kita saling menyakiti? Yang benar saja Mas, kalau ingin pisah tidak perlu mengarang cerita. Aku tidak pernah ada niat menyakitimu!" balas Mutia.
"Terserah kamu mau bilang apa, yang penting kita sudah sama memutuskan untuk …."
"Hei! Kalian kenapa sih?!" pekik Mia memotong omongan Eric. "Dipakai otaknya kalau bicara! jangan seperti anak-anak yang ada masalah kecil langsung dibesar-besarkan!"