Konsep pernikahan sudah dirampungkan. Eliza dan Endru tetap mengusung kesederhanaan, tidak ingin menggunakan dekorasi yang mewah dan berlebihan. Mereka menggunakan yang minimalis namun memberikan kesan yang tidak mudah terlupakan. Keadaan seolah mendukung mereka segera melangsungkan pernikahan. Karena segala urusan bisa cepat selesai.
"Sayang … tahu gak sih, jarang-jarang loh orang mau nikah urusannya lancar seperti ini," ujar Endru ketika mereka baru saja pulang untuk fitting baju.
"Iya Mas."
"Aku merasa kita memang jodoh yang datangnya telat."
"Kok telat sih?"
"Iya dong … kan kita menikah sama-sama bukan untuk pertama kalinya. Kita dipertemukan setelah liku-liku kehidupan kita yang rumit."
"Iya sih … tapi tetap saja bukan jodoh yang telat."
"Terus?"
"Ya memang jalanya seperti ini, dan waktu yang tepat memang saat ini."
"Mentang-mentang mau nikah, jadi bijak ya El," goda Endru.
"Yeeee … kemana saja, situ yang baru sadar sekarang," balas Eliza.