"Gak bercanda gimana, wajah kamu saja jelas ngeselin gitu kok."
"Ya ampun wajah cantik gini dibilang ngeselin."
"Tuh kan …."
"I-iya … maaf. Tapi aku serius kok Mas."
"Serius apanya?"
"Nikah sama kamu lah," jawab Eliza cepat.
Endru masih tidak percaya, "Pasti ada lanjutan kalimat itu kan?"
"Lanjutan gimana maksudnya?" giliran Eliza yang bingung.
"Pasti nanti ujung-ujungnya bilang … tapi gak sekarang. Iya kan?"
"Astaga … negatif amat sih pikirannya. Aku serius Mas Endru sayang …."
Endru mulai melirik Eliza dengan wajah serius, "Kamu gak becanda?"
"Enggak Mas, enggak …."
"Ah, nanti bilangnya prank lagi," gerutu Endru.
"Astagfirullah … kalau mau ngerjain, gak gitu juga dong Mas …."
"Jadi kamu serius?" Endru meyakinkan Eliza lagi. Eliza mengangguk dan tersenyum, "Serius?"
"Iya Mas."
"Beneran mau?" tanya Endru lagi.
"Sekali lagi Mas tanya, aku ralat ya jawabanku."
"Jangan dong … i-iya aku percaya. Tapi kamu gak bercanda kan?"
"Mas … aku ralat ya …."