Hari ini hari pertama Eliza kembali bekerja, dia memaksakan dirinya untuk kuat karena kalau dia tidak bekerja bagaimana dia dan Ibunya nanti. Langkahnya terasa lemah ketika melewati koridor rumah sakit. Semua pegawai dan petugas yang ada di sana memandanganya dengan tatapan iba.
Eliza tidak berani menerima membalas tatapan itu, dia memilih untuk menunduk.
"El …," sapa Endru yang sudah menunggunya di depan ruangannya.
"Mas, kenapa ada di sini?"
"Aku sengaja menunggumu kok. Aku ingin memberikan semangat untuk kekasih hatiku ini," ujar Endru tersenyum dan dibalas Eliza pula dengan senyum. "Sudah ya sedihnya … jangan lama-lama … semua pasti bisa kita lewati bersama," tambah Endru lagi.
Eliza tidak menjawab, dia memeluk tubuh Endru. Dia mencari kenyamanan di sana untuk modal semangatnya hari ini. Endru mengelus lembut kepala Eliza.
"Jangan pernah tinggalkan aku ya Mas …," bisik Eliza.
