Sudah 2 minggu ini Endru tidak berkunjung ke rumah Eliza, karena dia sedang ada seminar dan pelatihan di luar kota. Gading sering sekali menanyai Endru, sepertinya sosok Endru sudah menjelama menjadi sosok yang dekat sekali dengan Gading.
"Mah, Om Endru kenapa gak datang lagi sih?" tanya Gading disuatu sore, ketika Eliza sedang menemaninya bermain.
"Om Endru lagi tugas jauh Sayang."
"Tapi kenapa lama sekali?"
"Iya, karena tugasnya jauh."
"Terus Om Endru gak akan main ke sini lagi?"
"Nanti juga main kalau Om Endrunya selesai tugas."
Gading duduk diam, tidak seperti biasanya yang selalu aktif bermain lari sana-sini. Pandangan Gading juga kosong, seperti seorang dewasa yang sedang punya masalah.
"Gading … kok malah diam?" tanya Eliza. Gading tidak menjawab. Dia justru menyandarkan kepalanya di tembok. Eliza mendekatinya, "Kenapa sih anak Mamah yang ganteng … main sama Mamah yuk."
"Gak mau …." Wajah Gading semakin sedih, sudut bibirnya turun.