Belum sempat Ines menjawab, Saga sudah lebih dulu mendekatkan diri dengan ganti duduk di sofa yang sama dengan gadis itu. Ia membuktikan ucapannya dengan langsung membawa wajahnya tepat di depan Inea. Sehingga posisi mereka yang terlalu dekat seakan hendak berciuman.
Sial! Saga bukannya mau munafik. Tapi pria ini semakin luar biasa tampan saja.
Sementara itu...
'Ternyata sampe sini teh beneran gemiris. Tumben. Biasanya mah mendung aja tapi nggak hujan. Ya kayak baper tapi nggak jadian. Hadeh.'
Cowok itu lantas berlalu sambil bersiul sesaat setelah memandangi langit di depan sebuah apartemen.
Beberapa saat kemudian siulan itu tak terdengar lagi bersamaan dengan langkah kakinya memasuki pintu apartemen.
"Astaghfirullahaladzim! Saga!"
Teriaknya ketika mendapati seorang pria yang ia kenal, membelakanginya dan tampak berciuman dengan seorang wanita yang entah siapa.