Setelah terucapnya puisi itu, Ines tersenyum penuh arti. Dan tadi Juan memanggilnya... sayang? Sungguh? Ah, masih seperti mimpi rasanya. Jadi begini rasanya dipanggil sayang oleh pacar sendiri?
Haha, Ines sudah seperti ABG saja yang baru sekali merasakan indahnya masa-masa pacaran.
"Bagus puisinya, seperti biasa. Dan aku suka," senyumnya tulus.
Juan mengecup punggung tangan kekasihnya. "Kamu mau aku panggil apa?"
"Terserah kamu aja."
"Aku panggil musuh mau?"
Si wanita menggeplak lengan Juan. Didengarkan serius malah bercanda.
"Ahahaha, kenapa ditabok akunya?"
Ines mencebikkan bibir. "Ya masa sama pacar manggilnya musuh?"
"Jadi udah anggap aku pacar nih sekarang?"
Si brewok ini bisa banget kalau suruh bikin mati kutu. Ines pura-pura merajuk sebagai jalan ninjanya. "Tau deh."