Aksi pandang-pandangan dengan hati jedag jedug bak diskotik itu tak berlangsung lama, sebelum...
"Nah ini yang lagi ramai malah berdua-duaan. Di tempat sepi lagi."
Suara lantang seorang wanita membuat keduanya segera berbenah dari posisi mereka. Lumayan intim, hampir saja Saga bernapsu hendak mencium bibir seksi wanita yang jatuh di dadanya tadi.
"Duh, kayaknya kita ganggu moment penting deh, Na," ujar salah satunya.
Perkataan keduanya membuat mata Ines membola.
"Ih apa sih? Nggak ada momen-momen seperti yang kalian pikirkan," elak si wanita. "Aku tadi hampir jatuh aja gara-gara Saga main tarik-tarik tangan aku, terus nggak sengaja jatuhnya malah... malah gitu."
Ya gitu. Ines tak tau sebutan apa yang pas untuk menyebut posisinya dan Saga tadi.
"Gitu gimana, hm?"
"Kanna jangan ngeselin gitu ah!"
Dua wanita yang berdiri di ambang pintu itu adalah rekan sesama profesi Ines di agensi ini. Kanna Sella dan Sabil Shanan.
"Haha, iya-iya percaya kok," ucap Sabil.
