Suara kicau burung yang bertengger di kabel listrik menjadi alunan merdu sayup-sayup pagi hari. Bersamaan dengan condongnya matahari yang mulai menyingsing menampakkan sinarnya. Jendela kaca dengan tirai transparan pun ditembus oleh cahaya hangat sang surya. Menjadikan siapapun yang dikenainya terusik dari tidur panjang mereka.
Ines Alve menguap seraya meregangkan kedua otot tangannya yang kaku akibat posisi tidur konstan. Area matanya masih terdapat satu dua jigong laknat yang enggan menyingkir dari kelopak mata indahnya. Beberapa kali menguap tanda kantuknya belum juga hilang. Namun apa daya, seorang wanita bila bangun siang pamali katanya, right?
Semalam sampai rumah pukul 22.00. Lumayan larut ketimbang hari-hari biasanya yang selalu tiba sebelum pukul 20.00. Omong-omong soal semalam, Ines tak bisa tidur satu jam lamanya setelah sampai di rumah. Ia pun tak mempersilahkan Saga untuk mampir karena terlanjur kesal dengan pria itu.