"Kamu berhutang penjelasan padaku!"
"Ck. Harusnya kamu yang hutang penjelasan ke aku, Mbak. Mas Juan siapa? Kok kalian kenal? Tadi di ruangan cuma berdua ngobrolin apa? Kenapa sembunyi-sembunyi?" cecar Disha memberondong pertanyaan yang berkeliaran di benaknya sejak tadi.
Ines menyandarkan sikunya pada jendela mobil, tangannya memijit kepala yang mendadak pening.
Apa yang harus ia katakan pada Disha sekarang? Sungguh ia tak tau lagi harus beralasan yang seperti apa. Mungkinkah dirinya harus menceritakan kisah cintanya bersama Juan pada Disha?
"Ya, aku kenal dia memang," pungkasnya kemudian.
Yah, mau bagaimana lagi? Selama apapun bangkai disembunyikan, pasti akan tercium juga baunya.
"Kapan? Di mana? Kok aku ndak tau?"
"Kepo banget ngalahin host acara TV show."
Sang asisten mencebikkan bibirnya. Ia memutar otak, bagaimanapun caranya ia harus tau cerita antara bos cantiknya dan Juan. Matanya fokus dengan kemudinya, sementara pikirannya acak-acakan bak benang kusut.