Pukul 9 pagi Ines telah nangkring di ruang make up menunggu giliran. Baru saja selesai briefing dengan Jelita Group serta beberapa desainer yang akan mempromosikan desain fashion terbarunya untuk turut mampang di majalah tahunan kali ini.
Kesempatan ini merupakan pertama kalinya bagi Ines didapuk menjadi model di cover majalah fashion. Sepanjang ia berkelana di dunia industri permodelan, paling-paling hanya sampai pada nominasi model dengan peragaan busana terbaik, atau model yang paling sering muncul di majalah fashion tahunan.
"Tommy, giliran Ayunda setelah siapa sih?" tanya salah seorang hair stylist pada fotografer di sebuah studio pemotretan.
"Terserah saja, bebas Cin. Setelah Martha selesai langsung ke Ayunda juga oke."
"Terus Ines Alve? Dia kamu pegang juga apa gimana?"
"Kalau nggak salah aku pegang dia untuk desain Uni Yessi. Bagian cover di pegang sendiri sama Haga, dia lagi ngurus model pria di ruang 7."