"Ini... Mas Juan, kan?"
Deg!
"Kamu... kenal dia?
Mata Disha masih tak beranjak dari sana. Jarinya memperbesar layar ponsel Ines guna menelisik sosok yang ia duga.
Disha memilih abai akan pertanyaan Ines, "Iya ini ndak salah lagi. Benar Mas Juan ka--"
"Dis jawab aku," desak Ines lagi. "Kamu kenal dia? Dari mana? Kok nggak cerita?"
"Harus?"
Ines berdecak kesal. Ya memang tak ada keharusan bagi Disha untuk menceritakan siapapun yang ia kenal. Tapi kadang rasa penasaran menutup logika seseorang.
"Ya maksudnya... aku pengin tau aja kok kamu bisa kenal dia gitu," tukas Ines setengah tenang agar tak ketahuan.
Sang asisten meletakkan ponsel ke atas pangkuan si pemilik. Dahinya berkerut samar menandakan pikirannya sedang berputar.
"Mas Juan. Juan Ganendra. Putra semata wayang Tante Titi. Dulu sebelum menjadi asistenmu, aku kerja sama beliau sebagai guru les privat."
"Guru les privatnya Juan?"
Lah, melawak pula dia.