Bab ini khusus POV Yos
Ingin marah, tapi tidak bisa. Mereka mungkin dekat, tapi status mereka hanya sebatas teman, tidak lebih dan mungkin tidak akan. Begitu pikir Yos.
"Gue kira, pernyataan waktu itu ... Argggh! Gue cuma mau deket sama lo, Fi! Kenapa susah banget sih!" gerutunya.
"Yos!" teriak suara seseorang.
"E-eh, ngagetin aja lo, Fan."
"Mau sampai kapan lo begini?"
"Maksud lo?"
"Semua orang juga tahu kalik kalau lo suka sama Fio, iya kan?"
"Kelihatan banget, ya?"
Fandi mengangguk. "Ya, dari 10 kilo juga, orang udah tahu. Apalagi kalau lo udah natap dia, beuuh."
"Padahal, gue natap biasa aja loh."
"Yeeu, itu kan menurut lo."
"Terus, gue harus gimana dong?"
"Auk ah, bodo amat. Masalah kan masalah lo, kenapa jadi gue yang ribet."
Fandi berlalu pergi meninggalkan Yos. Dia menatap Yos dengan rasa iba, memang dia bisa dekat dengan Fiona. Akan tetapi, hal itu percuma saat Fiona dekat dengan laki-laki lain. Karena jika cemburu, tapi tidak bisa mengungkapkan.