Aleksan adalah lelaki pertama yang ku sukai bukan masalah,dia jauh dari
kriteria yang aku idamkan bukan pula masalah dia tidak mempunyai pekerjan
tetapi dia berusaha menjadi laki - laki yang terbaik dan bertanggung jawab
awal berjumpa dengannya saat aku bermain kerumah kakaknya yang
berdekatan dengan rumahku dan kebetulan dia tinggal di sana.
Dia mulai merayu dan selalu memandang sampai aku merasa risih karena
tingkahnya. selang beberapa waktu, ayahku menyuruhnya mengantarku ke rumah bibikku karna dia tetangga yang baik. di tengah perjalanan dia meminta nomor handpon dan dari saat itu kita mulai dekat dan sering bertemu pada minggu pagi. kami jalan' - jalan sambil melihat alexsan dari kejauhan dia menatapku seolah - olah 'aku adalah tujuannya sadar telah terpergok dia tersenyum malu dan menghampiriku.
Aku sangat menyukai ekspresinya saat itu apalagi saat dia berkata "kamu cantik", membuat ku tak berhenti menatapnya ''di sela-sela embun pagi yang membasahi rumput dan hembusan angin pagi yang menembus hingga jantung. peri cinta yang melakukanya hingga aku Jatuh cinta pada laki-laki itu aku tersenyum sambil meraba dadaku sendiri mencoba merasakan hati yang hangat dari situlah kami mulai berpacaran.
Merindukannya saja begitu sangat indah jika dia tidak pergi ke australi mungkin kami sudah bersama dalam satu atap. begitu yang dia katakan padaku Aku juga pergi dari kota itu untuk melanjutkan pendidikan
namun di kota itu ada yang lebih menarik perhatian ku dengan ketampanan dan ke solehan nya dia berperan sebagai tetangga kos ku dan aku satu kelas dengannya dia bernama Edo
Di pagi itu aku sndiri di dalam kelas edo tiba - tiba datang dan tersenyum manis padaku seketika hatiku berdebar melihat senyumnya yang manis
sepulang sekolah "edo" berperan menjadi tetangga yang baik dia
datang mnghantarkan ku makanan dan mengajak ku jalan menyusuri kota kecil itu , seiring berjalannya waktu kami semakin dekat edo selalu ada dikala aku sendiri. waktu itu aku terpuruk dan aku sakit.
Edo adalah sosok lelaki idaman bagiku, pada
hari minggu kami pergi ke pantai
Huuu pemandanganya indah ya, do. sahutku sambil menghembuskan napas
''lebih indah memandang wajahmu karena senyumanmu nan manis kata "edo".
Aku tersenyum dan tersipu malu edo berkata, tetaplah bersamaku ya jangan tinggal kan aku dengan nada sedih aku terdiam kehabisan kata aku tidak tau harus ngomong apa Sambil mnghembuskan napas. serasa jiwa ini ingin dengan edo tapi hati lebih memilih alexsan
Kami melanjutkan langkah menyusuri jalan aku menyibukan diri mengambil gambar laut
Dan kerang-kerang di tepi pantai aku punya banyak poto tapi aku tidak bosan dengan semua yang ada di pantai adalah kenangan ,sama seperti ingatan kebersamaan bersama "alexsan' kala itu, yang tak akan pernah pudar di benak, bagiku dia adalah ingatan terbaik aku tersenyum sambil membidik beberapa orang yang berlalu lalang
Baru saja kamera tepat pada anak kecil yang mengambil kerang kamera mati tiba-tiba aku beraut kesal menyadarinya sementara edo tertawa geli. Kamipun pulang dan Tak sengaja pandangan ku tertuju di sebuah toko pakaian. ada seorang peria tak perlu menyuruh laki - laki itu brbalik aku sudah sangat tahu itu alexsan laki' - laki yang meninggalkan aku beberapa tahun yang lalu seakan-akan semua kenangan masa lalu terlintas di pikiranku. terasa sedih bahagia bercampur di kala melihatnya tetapi semua berhenti ketika aku melihat
Seorang perempuan yang mendatanginya lalu memeluknya
Ran'' tegur edo dengan nada lembut dari biasanya
Edo'' bisakah kita pergi ke kota tua saut ku sambil melangkah mundur memalingkan pandangan
Ya ya, tentu saja kata "edo" sambil menarikku tentu saja kau tak perlu menangis untuk ingin pergi ke sana kata edo sambil mengusap air mata di pipiku dengan sapu tangannya.
Hai ran, tunggu! saut edo, sambil meremas - remas tanganku. dengan itu akupun berhenti dengan badan sedikit terbungkuk sambil memegang wajah ku
Lihat aku'' apakah kau juga ingin meninggal kan ku? saut edo,
Kau tetap teman sekelas ku yang menyebalkan ,sahut ku
walaupun aku teman sekelas mu yang menyebalkan ingat aku adalah calon suamimu sahut edo ,sambil tersenyum menatap lalu mengecup keningku sepintas. masa lalu tetap menjadi bagian dari dirimu kau tak perlu mnghapus ataupun menjadikanya dendam pada hatimu
aku'' mengangguk dan memandang edo
rasanya menyedihkan padahal aku pernah memergoki alexsan berpelukan dengan susan di kamar , susan adalah teman ku sendiri
di kala itu tanpa mendengar penjelasan dari alexsan, aku memutuskan menikah dengan edo, kamu sangat pandai sekali membuatku terpikat olehmu, "sahut ku".
memang itu yang ku harapkan padamu saat ini untuk bisa menggenggam tangan mu sambil berjalan kamu tahu artinya aku bisa melangkah dan terus bersamamu sahutnya dengan penuh senyum.