Tuhan, rasanya luar biasa merasakan kekerasannya terhadapku. Aku tidak bisa bergerak cukup cepat, dan ada kerinduan yang menyakitkan untuk memiliki dia di dalam diri Aku.
Aku menatap langit-langit, menikmati betapa menakjubkan semuanya terasa. Ketika dia menciumku, aku menjadi benar-benar terserap olehnya. Saat dia menyentuhku, tubuhku meleleh.
Berbagi hubungan yang begitu intens dengan orang lain membuat Aku kagum.
aku miliknya.
Dengan senyum lebar di wajahku, aku berbalik dan mematikan lampu. Aku meringkuk di bantalku, menghidupkan kembali setiap sentuhan sampai aku merasa ingin tertawa dari semua kebahagiaan.
Aku milik Gabriel Demir.
Aku melihat daftar tamu untuk pesta ulang tahun Alya Hanim bertambah hingga memenuhi satu halaman penuh.
Itu banyak orang.
"Aku pikir itu semua orang," bisiknya saat membaca nama-nama itu. "Keluarga Gabriel dari pihak ibunya akan tiba lusa. Kita perlu memastikan kamar sudah siap."
"Oke."