Sementara para tamu tertawa lagi, mataku tertuju pada istriku, sumpahnya memenuhi setiap jengkal hatiku.
"Sebelas tahun yang lalu, saya jatuh cinta dengan seorang anak laki-laki Italia. Saya menghabiskan malam demi malam menenun dongeng di sekelilingnya. "
Air mata lain lolos dari mataku, dan Mariya mengulurkan tangan untuk menghapusnya.
"Terima kasih telah memberi saya cinta dongeng yang tidak pernah saya bayangkan akan saya miliki."